Kamis, 27 November 2008

MAAF dan SORRY

Akhir-akhir ini gw emang udah kayak mpok mine yang ada di Bajaj bajuri.. Maaf.. Maaf… Maaf…. Huhuhu gak tau deh berapa kali dalam sebulan ini gw memohon-mohon maaf sama orang karena gw dah bikin banyak orang marah dan tersakiti karena kesalahan gw. So…. sorry…..

Salah satu buku favorit gw yang baru selesai gw baca adalah The Last Lecture nya Randy Pausch. Ini tentang kisah nyatanya si Prof. Randy, 47 tahun, Profesor bidang Ilmu Komputer Interaksi Manusia di Universitas Carnegie Mellon, yang divonis umurnya tinggal 6 bulan lagi, karena tubuhnya digerogoti kanker pancreas. Buku ini tentang pesan terakhir di kampusnya. Bukunya bagus banget, gak cengeng, inspiratif dan menakjubkan.

Salah satu bagian favorit gw dari buku Prof Randy :

“Permintaan maaf yang setengah hati atau tidak tulus seringkali lebih buruk daripada sama sekali tidak meminta maaf karena orang yang diminta maaf merasa terhina. Jika kita melakukan kesalahan dalam hubungan kita dengan orang lain, situasinya seperti ada infeksi dalam hubungan itu. Permintaan maaf yang pantas akan seperti antibiotik, permintaan maaf yang payah akan seperti menabur garam ke luka.

Dua Jenis permintaan maaf yang buruk :
1) Saya menyesal kamu sakit hati karena perbuatan saya (ini upaya mengoleskan salep emosi tapi jelas anda tidak ingin memberikan obat apapun pada luka itu)
2) Saya minta maaf atas perbuatan saya, tetapi kamu juga harus minta maaf kepada saya atas perbuatan kamu (ini bukan permintaan maaf, tetapi menuntut permintaan maaf)

Permintaan maaf yang baik mengandung tiga bagian :
1) Perbuatan saya itu salah
2) Saya merasa tidak enak telah menyakiti hati anda
3) Saya harus bagaimana agar keadaan lebih baik?

Memang, sebagian orang mungkin memanfaatkan anda sewaktu menjawab pertanyaan ketiga. Tetapi, sebagian besar orang akan tulus menghargai upaya anda untuk memperbaiki keadaan. Mereka mungkin akan memberi tahu anda cara yang mudah. Dan seringkali, mereka sendiri akan bekerja lebih keras untuk memperbaiki keadaan.
Bagaimana kalau saya meminta maaf dan orang itu tidak menerima permintaan maaf? Itu adalah sesuatu yang berada di luar kendali, jadi jangan biarkan hal itu mengganggu kalian.
Jika orang lain meminta maaf kepada anda dan kata-kata maaf yang anda sudah tepat dan sepenuh hati, mungkin saja anda tidak mendengar kabar dari mereka selama beberapa waktu. Bagaimanapun juga berapa besar kemungkinan mereka sampai ke tahap emosi yang tepat untuk meminta maaf pada saat yang sama persis seperti anda? Jadi, sabar sajalah. Sepanjang karier saya, sudah sering saya melihat mahasiswa meminta maaf lalu beberapa hari kemudian teman-teman satu tim datang berkumpul. Kesabaran anda akan dihargai sekaligus membawa imbalan.”

Semogaaaaa..........

Tidak ada komentar: